Search

Sabtu, 27 Februari 2016

Opini Masa Kini #1

Terkadang aku merasa ada yang salah dengan diriku. Membuang teman-teman? Tidak, bukan itu. Mungkin lebih tepatnya karena krisis kepercayaan. Setelah semua yang aku lalui. Bersama siapa dan bagaimana mereka. Aku tahu, kepalsuan itu terlihat jelas. Meski mereka terlihat biasa saja, tapi kebencianku begitu jelas. Penghinaan itu, ingatan-ingatan kelabu sebuah persaingan. Entah apa yang mereka cari. Mungkin popularitas? Sehingga orang-orang yang menurut mereka tidak masuk kualifikasi diinjak-injak begitu saja.

Aku memang tak cantik apalagi menarik, tapi aku sangat yakin cara berpikirku lebih jauh diatas mereka-mereka yang hanya menonjolkan sisi akademis. Kecurangan-kecurangan dilakukan hanya demi sebuah predikat tanpa tahu apa sebenarnya yang mereka pelajari. Aku pun menyerah. Apalah arti sebuah predikat. Persetan!

Ketika ujian dicari, setelah itu siapa yang peduli? Entah apa yang kulakukan selama ini. Aku baru menyadari, yang diperlukan hanya pemahaman, bukan pengakuan, walaupun hanya sepihak. Pihak yang mengaku orang-orang yang berpendidikan, yang sekedar bla bla bla memberi ilmu yang jelas-jelas ada di buku. Yang ada di otak mereka cuma nilai bagus. Mereka cuma menuntut nilai tinggi tanpa peduli mereka yang diberi itu memahami atau tidak. Aku benci formalitas.

Kenapa mereka hanya menghakimi, tanpa mau mengupas lebih terperinci? Aku memang bukan golongan tinggi yang pantas untuk membicarakan sampah dipikiranku ini. Aku juga bukan ahli sastra yang pandai memilih kata-kata. Aku pun tak tahu apa yang aku bicarakan ini.

Bertahun-tahun hidup dibawah tekanan. Mungkin secara tidak langsung sudah menjadi default dalam kehidupan masa kini. Dimana yang tidak bermodal wajah akan ditinggalkan, dimana yang pola pikirnya berbeda akan diasingkan, dimana yang tak punya apa-apa akan dinjak-injak harga dirinya. Berteman tanpa ada ketulusan, hanya menumpang popularitas. Saat ada teman dilupakan, saat diperlukan barulah dielukan. Teman yang sukses dijatuhkan. Teman yang berjuang dilecehkan. Tanpa pernah tahu betapa susahnya merangkak dari keterpurukan. Ada yang LEBIH dipuja-puja, yang KURANG dipandang sebelah mata. Mengaku teman tapi main belakang. Ada juga yang katanya peduli tapi malah tidak bisa berbuat apa-apa. Alasannya? Bukan urusan. Jika sudah begitu, apa yang akan didapatkan? Selama ego dan gengsi masih melekat erat pada orang-orang, masalah seperti ini takkan pernah ada habisnya.

The Best Present

Halo? Apa kabar?
Akhirnya bisa posting di blog ini lagi.
Yuk langsung aja :)

The best present, yeah, mungkin postingan kali ini agak berlebihan. Tapi entahlah, sebuah kebetulan atau tidak, dulu aku selalu menginginkan sesuatu yang spesial tepat di hari ulang tahunku, misalnya ya... menonton band favorit tepat di hari itu. Dan sepertinya benar-benar terwujud pada ulang tahunku kali ini. Ini nih, penampakan flyernya:

Voice of Immortal Party #8

DeadSquad? Mungkin untuk pecinta musik bawah tanah sudah tidak asing lagi dengan band metal asal Jakarta ini (poooeee bahasanya). Yahhh, aku sih tidak akan membahas biografinya disini, tapi aku akan menceritakan pengalaman malam pertamaku saat bertemu langsung sama mereka, hehehe. Hmmm... aku mulai mengenal band ini saat aku masih duduk di bangku SMK, kira-kira tahun 2012. Waktu itu lagi seneng-senengnya dengerin lagunya yang Dominasi Belati, wkwkwk... Sampai-sampai tugas interface-ku pun memakai foto-foto mereka (btw aku anak multimedia). Ini nih penampakannya, kurang bagus (banget), maklum waktu itu baru belajar nge-desain, muehehe...

Penampakan tugas Interface, maaf banyak sensor, gak penting soalnya, wkwkwk...

Selama kurang lebih empat tahun itu, baru tahun ini aku mendapat kesempatan untuk ikut acara meet and greet-nya DeadSquad. Bukan apa-apa, selama beberapa tahun kebelakang memang tahun-tahun tersulitku. Sekolah sambil kerja itu lumayan menguras waktu dan tenaga. Split shift (pagi kerja, siang sekolah, malam kerja lagi) dan kendala dalam keuangan juga lumayan bikin sakit kepala. Jadi kalau ada kesempatan ke gigs sekali dalam sebulan saja sudah senangnya luar biasa. Oke maaf, jadi curhat XD.

Waktu itu, tepat di hari keramat, hari jumat, tanggal 5 Februari 2016, bertempat di salah satu cafetaria di daerah Sanur, Denpasar. 

Source: Official Facebook DeadSquad

Waktu menunjukan pukul 13.50 WITA. "Wah, hampir mulai!", pikirku. Dengan perasaan yang tidak karuan, aku langsung mempercepat laju kendaraanku. Saking gugupnya, hal yang paling penting pun terlupakan, sial! Aku lupa membawa album-album mereka untuk di sesi tanda tangani nanti! Arrgghh... Dari jauh-jauh hari aku mempersiapkannya, tapi sayang sekali terlupakan begitu saja.

Oke, lupakan!

Tidak seperti dugaanku, lokasi masih sepi, cuma ada beberapa Pasukan Mati dan beberapa panitia berlalu lalang. Yahh... kalau sudah begini paling tidak acaranya dimulai sejam lagi. Lalu panggilan alam mulai mengganggu (BAK), dengan lugunya aku bertanya pada salah satu panitia disana dimana letak toiletnya. Lucunya, ketika aku keluar dari toilet, aku berpapasan dengan Om Evih (panggilanku untuk Stevie). Waduhhh... seketika speechless. Tapi saat dianya bilang "Halo" aku langsung sadar dan menjawab "Hai", tapi pas dia udah lewat, wkwkwk... Untungnya temanku sudah datang dan aku tidak seperti anak hilang sendirian di sana XD.

Yak, tepat satu jam, acara dimulai. Tapi sangat disayangkan, Om Coki berhalangan hadir karena sedang sibuk dengan Netral dan akhirnya additional playernya diisi oleh Om Karisk. Ini nih penampakannya.

Gambar Amatir 1.1 

Wewww... agak canggung suasananya. Yang datang pun tidak banyak. Aku pun menyempatkan diri bertanya beberapa hal, yahhh daripada krik krik. Tapi ada untungnya, setelah aku bertanya, yang lain pun mulai memberanikan diri juga untuk bertanya juga, wkwkwk. Sesi tanya jawabnya tidak terlalu lama dan langsung berlanjut ke sesi tanda tangan. Hmmm... aku bingung harus bagaimana. CD ketinggalan, spidol pun tak punya. Untungnya aku memakai jaket dan akhirnya aku nekat membuka bajuku (di toilet) dan memakai spidol bekas orang lain untuk tanda tangan (huhuhu). Kurang puas sih, karena hasilnya tidak begitu jelas, hmmm tapi tidak apalah daripada tidak ada sama sekali.

Nahhh... terakhir nih, sesi yang paling ditunggu-tunggu, sesi foto bareng. Lumayanlah buat dipajang di kamar, wkwkwk. Langsung aja deh, ini penampakannya.

Gambar Amatir 1.2

Oh, ya, ini hasil corat-coretnya om-om dari DeadSquad. Bener kan, gak begitu jelas, modal minjem sih, wkwkwk...


Gambar Amatir 1.3

Oke, cukup sekian, terima kasih karena sudah membuang waktu untuk membaca postingan ini, wkwkwk...

Thank God for everything O:)